Rabu, 03 Juni 2009

Kumpulan RE1

Seorang ibu berteriak pada anaknya, “Nak, pergilah ke warung....” Belum selesai bicara anaknya telah berangkat ke warung. Tak lama kemudian anak itu menemui ibunya dan bertanya, ‘”‘Ibu menyuruh aku ke warung untuk membeli apa?” “Membeli beras.....!” Sahut ibunya, si anak segera berangkat lagi ke warung. Tak lama kemudian si anak kembali pada ibunya, “Bu, beli berasnya jenis apa?” Setelah menerima jawaban dia kembali ke warung. Tapi tak lama pulang lagi dan bertanya, “Bu,beli berasnya berapa kilo?” Setelah dijawab dia pergi ke warung lagi, tapi kemudian kembali lagi, “Bu...uangnya mana? Setelah menerima uang si anak kembali ke warung lagi. Ketika pulang, si anak berkata “Bu...warungnya sudah tutup!”
Anak itu berusaha mendengar dan melaksanakan, tapi tanpa pemahaman.

Masih soal pemahaman, seekor monyet selesai mendengar pesan ibunya agar selalu membantu sesamanya yang kesulitan, sampai di tepi kolam melihat seekor ikan didalam kolam itu. Tanpa pikir panjang dia tangkap dan angkat ikan itu lalu dibawanya pulang. Sampai di rumah dia berteriak pada ibunya, “Bu, aku berhasil menyelamatkan ikan yang tenggelam dalam kolam!”

Tanpa terlebih dahulu memberitahu istri, seorang petani menjual tiga ekor sapi miliknya untuk membeli induk tanaman Anthurium. Ketika sedang menghitung-hitung keuntungan yang didapat dari penjualan bibitnya nanti, sang Istri yang marah memotong-motong tanaman yang baru dibelinya tersebut. Karuan saja petani itu marah besar, dan istrinya dihajar, lalu disuruh pergi.
Komunikasi adalah perkara kecil yang bisa menimbulkan persoalan besar.

Seekor ulat enggan menjadi kepompong karena masih banyak daun segar yang belum sempat dilahapnya. Si Ulat dengan getol terus memakan daun-daun yang tersisa sampai kekenyangan dan mati. Sayang, ulat itu melewatkan sebuah kesempatan untuk menjadi kupu-kupu yang indah.

Seorang petani berdiri di pematang sawah. Tanpa sengaja dia menginjak liang semut. Rombongan semut yang hendak masuk membawa makanan merekapun kebingungan. Akhirnya seekor semut merah yang kecil dengan nekat menggigit kaki si petani. Karuan saja si petani terkejut dan mengangkat kakinya. Ditepuknya semut merah kecil itu hingga gepeng, sambil beranjak dari pematang itu. Dan rombongan semut pun segera masuk ke dalam liang sambil membawa makanan.
Pengorbanan si kecil yang membawa kelegaan bagi saudara-saudaranya sungguh pantas dianggap perbuatan besar.

Seorang insinyur bangunan sangat bangga dalam peresmian gedung pencakar langit yang telah selesai dibangunnya. Ketika pulang ke rumah, istrinya menitipkan si bayi karena dia hendak pergi berbelanja. Sepeninggal sang istri, Insinyur itu kebingungan karena bayinya BAB dan dia tak bisa mengganti popoknya.

Seorang mahasiswa gagal mengikuti ujian karena dia bangun kesiangan. Setahun kemudian mahasiswa itu lulus, namun saat melamar pekerjaan kembali mengalami kegagalan, karena dia bangun kesiangan pada saat harus mengikuti wawancara. Dua tahun kemudian dia telah bekerja, namun harus dikeluarkan karena bangun kesiangan saat harus mengirim barang ke luar negeri sehingga perusahaanya terkena penalti ratusan juta rupiah. Akhirnya lima tahun kemudian dia meninggal dunia karena masih ketiduran saat terjadinya gempa bumi.

Dua orang pemuda kaka beradik mencari kerja di kota besar. Sang kakak akhirnya bekerja menjadi kasir di sebuah Bank. Sedangkan adiknya bekerja sebagai tukang sapu di tempat pelacuran. Ketika mereka bertemu sang kakak mengejek adiknya dan mengatakan bahwa dia makan harta halal sedangkan si adik makan harta haram.
Pada suatu hari si adik mengantar majikannya ke Bank dimana kakaknya bekerja, untuk menyimpan uang. Sambil menyerahkan uang si adik menyelipkan secarik kertas yang bertuliskan, “Kak, silahkan baca Lukas 16: 11-12.”

Seorang bendahara merasa sangat bersalah karena telah menghambur-hamburkan harta perusahaan untuk kepentingan pribadi (alias korupsi) sehingga dia dipecat dari perusahaan itu dan dituntut hukuman penjara. Sebelum masuk ke penjara dia menjual seluruh hasil korupsinya dan diam-diam mempersembahkan seluruhnya uangnya untuk gereja. Di dalam penjara perasaan bersalah justru semakin besar karena dia merasa telah menodai kesucian gereja dengan hasil korupsinya. Akhirnya Tuhan mengutus malaikat untuk menemuinya dan berpesan, “ Dosamu sudah diampuni karena perasaan bersalahmu. Tapi kalau keluar nanti, ‘JANGAN KORUPSI LAGI’ .”

Secara diam-diam seorang karyawan bekerja pada perusahaan lain. Secara diam-diam pula dia membuat sebuah perusahaan sendiri. Maka, secara diam-diam pula dia telah mengikatkan diri pada Mamon yang tidak jujur.

Seorang pemuda kaya berdoa, “Ya Bapa, aku akan mengabdi sepenuhnya padaMu, kuserahkan seluruh hidupku pada-Mu. Perbuatlah padaku sekehendak hati-Mu.” Selesai berdoa, pemuda itu duduk santai, sambil menikmati secangkir kopi dan menghisap rokok, dia menunggu ‘Kehendak Tuhan’. Sementara di luar, anak-anak jalanan mengais sekeping uang.

Kepala sebuah rumah sakit kecil mewajibkan perawatnya untuk menghafalkan syair anak-anak:
Aku teko kecil, penuh berisi air.
Jika engkau haus, janganlah khawatir.
Ambil saja cangkir, lalu tuang aku.
Seteguk airku, pelepas dahagamuuu.
Para perawat harus mendeklamasikan syair itu setiap akan mulai bertugas. Lima tahun kemudian, rumah sakit itu berubah menjadi rumah sakit yang terbesar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar