Rabu, 03 Juni 2009

Fajar Baru

Tahun Baru kita awali dengan fajar baru. Sekalipun tersaput mendung, tapi terang itu nyata datang membuat langit tak lagi hitam kelam, membuat kita mampu melihat benda-benda yang ada di sekeliling kita. Terang matahari nyata menerangi bumi seisinya, dan mulailah kehidupan bergerak mengawali tahun baru yang datang menjelang.
(Kubuka lembar pertama Injil Yohanes) Sabda itu sumber hidup, dan hidup memberi terang kepada manusia. Terang itu bercahaya dalam kegelapan, dan kegelapan tak dapat memadamkannya (Yoh. 1: 4-5). Lalu kututup Injil Yohanes dengan sebuah pertanyaan yang mengiang hingga saat ini, “Adakah Terang itu nyata menjadi penerang hidupku?”
Fajar baru berlalu dan ketika malam kembali menjelang, kututup hari pertamaku dengan doa pertobatan, “Ya Tuhan, ampunilah diriku yang selalu menganggap bahwa akal dan pikiranku adalah terang, bahwa uang dan kekayaan adalah terang, sehingga kusingkirkan terang sabdaMu dari lubuk hatiku.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar