Rabu, 03 Juni 2009

Gaya Istriku

Istriku memiliki gaya bercerita yang sangat berbeda denganku. Dia bisa bercerita secara rinci, bahkan hal-hal yang menurutku tidak perlu diceritakan akan menjadi bagian tak terpisahkan dari keseluruhan ceritanya. Kadang aku memang merasa jengkel jika mendengar dia bercerita. Ibaratnya untuk bercerita bahwa dia tadi menggoreng tempe, dia akan memulainya dari pertemuan dengan si penjual tempe, dimana dia lantas meletakkan tempe itu, juga tentang persiapan seperti membuka bungkus mengupas bawang, memberi garam, membuat garitan pada tempe itu hingga saat menggorengnya. Sebaliknya dia pun sering jengkel jika bertanya padaku tentang pertemuanku dengan teman hanya kujawab hal yang pokok saja. Lambat laun aku memahami dia, dan mampu melihat bahwa dengan gayanya bercerita ternyata cerita itu menjadi lebih hidup dan nyata sekalipun hanya didengar.
Memahami Tuhan melalui hal-hal yang pokok dari ajaranNya, baik-baik saja. Tetapi memahamiNya melalui hal-hal yang kecil akan membuat kisah tentang Dia akan menjadi lebih hidup dan nyata. Misalnya, pernahkah anda membayangkan bagaimana Dia berguarau, saat minum, saat makan, saat mencuci muka, atau saat memakai dan melepas sandal? Hal-hal kecil tentang Dia itulah yang sering kita lewatkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar